Kenangan Manis Bersama Hape Esia Huawei C2601 CDMA
Hape Esia Huawei C2601 CDMA merupakan ponsel yang sempat booming pada sekira tahun 2007. Sesuai dengan namanya ponsel CDMA ini hanya bisa diaktifkan dengan kartu operator Esia. Ada kenangan manis yang sempat saya rasakan dan masih membekas di dalam benak hingga kini dengan ponsel tersebut.

Ponsel yang bergaransi resmi Huawei selama 1 tahun ini memiliki beberapa fitur utama sebagai berikut:
  • Bentuk tipis dan menarik
  • 32 chord polyphonic ring tones
  • Phone Book hingga 500 memori
  • Voice & Conversation Recorder
  • Speaker Phone

Saya membeli hape Esia yang satu ini di WAROENG HANDPHONE, sebuah toko ponsel yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan, Kreo. Handphone tersebut saya beli pada 3 November 2007 dengan harga Rp 290.000.

Di dalam paket pembelian ponsel ini sudah termasuk nomor Esia-nya yang batas pengaktifannya adalah 31 Agustus 2008. Namun, dalam perkembangannya, saya sempat mengganti dengan nomor perdana yang baru.

Nota Pembelian Huawei C2601 CDMA
Nota Pembelian Huawei C2601 CDMA

Saya membeli ponsel ini lantaran seorang cewek yang mengisi hati saya mengganti nomor handphone GSM-nya dengan nomor Esia. Awal perkenalan saya dengan dia adalah melalui sebuah acara musik di sebuah stasiun televisi lokal Tangerang.

Di acara tv yang menampilkan video klip tersebut, pemirsa boleh mengirimkan sms dengan tarif premium yang kebanyakan isi pesannya adalah menyertakan nomor ponsel masing-masing. Singkat cerita, saya mengetahui nomor hapenya. Lalu, langsung saja, saya mengirim sms kepadanya dan mengajak kenalan.


Beberapa waktu kemudian, hubungan kami tidak hanya melalui sms, tetapi berlanjut ke percakapan lewat telepon. Nah, setelah kami berdua menggunakan Esia, maka waktu pembicaraan menjadi lebih lama ketimbang saat masih memakai nomor GSM. Pasalnya, dengan tarif Esia yang terbilang murah, kami bisa mengobrol selama berjam-jam.

Ada banyak hal yang kami bicarakan melalui hape Esia tersebut. Misalnya saja, tentang sekolah dia atau mengenai teman-temannya, dan lain sebagainya. Seringnya kami mengobrol, baik siang maupun malam hari, saya merasa hubungan itu menjadi semakin erat dan menciptakan banyak kenangan manis yang masih terbersit sampai sekarang. Sayangnya, kami belum pernah bertemu muka satu sama lain. Sampai sekarang pun, saya tidak tahu bagaimana kabarnya semenjak kami putus kontak beberapa tahun lalu.

Post a Comment

Previous Post Next Post